Postingan

Puisi tentang rindu

Hai sobat rumah puisi, ketika langit mendung ku yakinkan diri cerah sudah menanti. Kali ini aku mau  menyampaikan keriunduan ku padanya... Separuh itu                 Oleh : littlewe Kala itu ceria, ringan tiada beban Membayang impian  ialah tuk dewasa Dimasanya Tinta hitam itu menggores dengan ringan Tumpukan kertas yang menanda Letih kecil yang penuh ceria Deretan buku yang selalu berganti Berpola dan penuh rangkaian cerita Bagaimana bisa untuk kembali Waktu tak pernah berhenti berlalu Walau dimohon  tiada pernah akan terhenti Semua telah berubah Berubah selaras waktu Sungguh Aku tidak pernah menyesal   Pula kerinduan ini tak pernah berbohong Lugas meminta dalam relung hati Menjerit ku merindu Wahai terkasih Ku cemburu pada waktu  Yang belalu terus meniggalkan Namun ku risau dengan rindu  Semakin jauh waktu berlalu  Semakain dalam rindu itu Wahai terkasih Ku titipkan pada angin rindu Agar sampaikan pada pengobat rindu                              -----lw------

Puisi Menanti Fajar/ Rumah Puisi/ Kumpulan Puisi

Menanti Fajar By: littlewe.dstn Hari akan dimulai Pagi telah menunggu Sang surya tak sabar menyapa Berjumapa, mencipta harmoni Nada pagi yang ceria bersiul senada Tak sabar menyambut  Embun yang menyelikuti Merengkuh dingin menjadi khas Perlahan berlalu terusik hangatnya sang surya

Tak merajuk pada nasib/contoh puisi/puisi kehidupan/puisi baru

Tak Merajuk Pada Nasib     Jalan hidup dalam metamorfose kehidupan Terus melaju semakin banyak hari semakin ribuan kisah Setiap kali melangkah menuju warna baru Yang berhiaskan duka dan bahagia Setetes keringat begitu terasa berbeda Berharga dan penuh kesan Meskipun takjarang beriringan kekecewaan Tak ingin merajuk pada nasib Bukan tak ingin terima yang telah digariskan Namun usaha hanya yang dapat dilakukan Karena manusia hidup bukan tanpa alasan Ada tujuan,harapan,dan masa depan Meski telah di gariskan Maka usaha dan doa yang dapat ditindakan Mengikuti waktu yang terus berjalan

Ayrra /Cerpen/contoh cerpen/cerpen remaja/kisa remaja

" Ayrra " Lampu mulai berkerlap-kerlip membuat tiap sudut jalan penuh cahaya, dan gelapun seolah tak sanggup memaksa. Mungkin ini yang namanya kota, sibuk dan penuh kebisingan, sesuatu yang berbeda di setiap menitnya hanyalah jarum jam yang bergnti menunjuk angka disekelilingnya. Begitulah yang kurasakan disini selama 4 bulan ini, kota yang ramai, gedung yang padat siang yang begitu tegas dan malam yang serupa siang. Apapun yang kujumpai belum kutemukan sesuatu yang menarik. 4 bulan lalu di hari terakir bulan agustus 2019 sesuatu pernah ku ucapkan sebelum melangkahkan kaki ke kota ini. "Sesuatu yang baru dan cara hidup yang baru dan kesenangan baru" itu hal yang pernah ku katakan sebelumnya, dan sepertinya belum ada satu pun yang kudapatkan disini...yaa, masih sama dan cukup membosankan. Seseorang pernah berkata " sesuatu yang menyenangkan hadir jika itu hal yang kamu cintai" entah lah...mendengar itu membuat ku kesal, bagaimana bisa seseorang mencint

Puisi "Berbeda"

Berbeda Detik berdetik, waktu terus melaju Aku sebuah tangkai kecil Diantara ratusan tangkai mengelilingi Aku yang mana diantara mereka Kau akan sulit menemukan ku Meski kau dekat dengan ku Kau tak bisa menjangkau ku Begitu pula aku pada mu Jika takdir aku mencapai padamu Mungkin itu hanya sesaat Karena setelah itu tempat kita Mungkin akan sanagat jauh Taukah kamu, meski kita Berputar dalam ruang yang sama Tapi jalan kita tak searah Bagaimanpun kita memang berbeda Akan baiklah kita tak berdebat dengan takdir Oleh:    Cym.  

Dalam Jalan Mu /Puisi/Puisi Baru/Karya/ Sastra/Kumpulan puisi

Hidup ini adalah tentang mencapai Saat bulan terlihat sangat pemalu Ia nampak mata yang hampir terpejam Namun masih menawan Waktu terus berjalan Begitupun dunia dipijak ini Berubah dan meninggalkan masa lalu Namun tidak dengan hati  Ia berbeda, ia sulit meningglkan Meski waktu terus berjalan  dan dunia ini terus berubah Namun hati menggengam setia Tapi rentan terluka  Ia mesti anggun dan bijaksana Walau ada segunung luka Waktu dan hati adalah teman lama Teman baru pula Teman lama saat duka telah berlalu dan teman baru saat kasih dicipta Jika kau adalah malam  Kau tak takdir bertemu matahari jika kau siang kau tak takdir  menyapa bulan dan bintang Maka kau tak usah debatkan takdir Takdir akan menuntun mu Oleh: Dsten Zon